Metalurgi dan Keberlanjutan Energi : Perspektif Masa Depan’

Ilham Rezy Saputra
3 min readJun 5, 2023

--

source : pinterest.es

Dari perspektif Teknik Metalurgi, transisi energi merujuk pada pergeseran dari penggunaan sumber energi fosil yang terbatas dan berpolusi menuju sumber energi terbarukan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan meningkatnya kebutuhan energi yang berkelanjutan, pengembangan teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan menjadi sangat penting. Teknik Metalurgi, sebagai cabang ilmu teknik yang berfokus pada pengolahan logam dan material, memiliki peran yang krusial dalam mendukung transisi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Transisi energi yang sedang terjadi di seluruh dunia memiliki dampak signifikan pada industri logam atau metal. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dari perspektif masa depan Teknik Metalurgi dalam konteks transisi energi adalah:

1. Sumber energi: Dalam industri metalurgi, energi dibutuhkan dalam jumlah besar untuk proses-proses seperti peleburan, pemurnian, dan pemrosesan logam. Pergeseran ke sumber energi terbarukan seperti energi matahari, angin, hidro, atau biomassa menjadi penting dalam upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dalam hal ini, penggunaan energi surya atau energi terbarukan lainnya dalam proses-proses metalurgi dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatif lainnya.

2. Efisiensi energi: Selain memperhatikan sumber energi yang digunakan, peningkatan efisiensi energi juga merupakan aspek penting dalam transisi energi di industri metalurgi. Teknik Metalurgi harus fokus pada pengembangan proses-proses yang lebih efisien, penggunaan peralatan yang lebih hemat energi, dan penerapan teknologi canggih seperti pengendalian otomatis untuk mengoptimalkan penggunaan energi dalam proses produksi logam.

3. Pemilihan material: Selain mengubah sumber energi, transisi energi juga berdampak pada pemilihan material dalam industri metalurgi. Pengembangan material-material yang lebih ringan dan kuat, seperti paduan logam baru, komposit, atau material-material maju lainnya, dapat membantu mengurangi konsumsi energi dalam transportasi dan industri pembangunan. Teknik Metalurgi berperan penting dalam pengembangan dan produksi material-material inovatif ini.

4. Daur ulang dan daur ulang logam: Transisi energi juga melibatkan upaya untuk meminimalkan penggunaan sumber daya alam yang terbatas. Teknik Metalurgi memainkan peran kunci dalam mendaur ulang dan mendaur ulang logam. Proses-proses seperti daur ulang limbah logam dan pemulihan logam dari barang bekas dapat mengurangi kebutuhan akan tambang baru dan mengurangi dampak lingkungan yang terkait dengan penambangan logam.

Saat ini terdapat isu yang sangat hangat yaitu “Kegiatan hilirisasi tambang” yang mana dikutip dari siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia yang bertajuk “Tingkatkan Daya Saing Nasional dan Ciptakan Multiplier Effect, Pengembangan Industri Hilirisasi Nikel Terus Didorong Pemerintah” menyatakan bahwa Presiden Jokowi pada tahun 2020 yang lalu memutuskan untuk melarang seluruh kegiatan penjualan bijih nikel keluar negeri, hal ini dilakukan untuk meningkatkan Nilai Jual dari bijih tersebut jika sudah diolah terlebih dahulu sehingga dapat juga meningkatkan devisa yang diterima oleh negara. Seluruh pengolahan Nikel yang melalui smelter di Indonesia menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).

Dalam keberjalanan proses transisi energi untuk masa depan, peran teknik metalurgi sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan-kegiatan penyediaan logam yang diperlukan untuk proses transisi energi, seperti pembangkit listrik terbarukan, penyimpanan energi, dan teknologi energi lainnya. Selain itu, perkembangan teknik metalurgi yang berkelanjutan juga dapat mengurangi jejak karbon dan dampak lingkungan dari industri logam.

Ilham Rezy Saputra
16422013
Gazprom
Kak Azmi dan Bang Rakha

--

--

No responses yet